Jika Manusia hanya fokus kepada kekurangan saja hingga melupakan semua kelebihan yang kita punya itu akan menjadikan kita tidak mensyukuri nikmat atau biasa di sebut dengan "Kufur Nikmat". Jika Allah memberikan sesuatu kepada kita seperti mata yang bisa melihat, telinga yang bisa mendengar, mulut yang bisa berbicara dengan wajah yang tampan dan berkulit akan tetapi kita selalu merasa kurang, ini di sebut dengan Kufur Nikmat. dan apabila kita terbiasa dengan mengingkari nikmat maka kita akan lupa dan lalai bagaimana rasanya nikmat bersyukur.
Allah berfirman dalam Al Qur'an:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
Artinya: "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku" (Q.S Al Baqarah : 152)
Jangan sering mengeluhkan kekurangan kita, karena di luar sana banyak sekali orang yang posisinya jauh di bawah kita. Sering kali kita mengeluh soal makan yang lauknya itu dan itu saja tidak pernah sehari pun berubah, selalu tempe atau telur, atau bahkan hanya kerupuk. Tapi, apakah kita tahu di luar sana banyak orang menangis kelaparan, sering kali kita menangis karena kita tidak memiliki sepatu, atau bahkan menangisi karena kita tidak mensyukuri hal-hal kecil yang kita miliki. Apakah kita tahu bahwa di luar sana ada orang menangis tidak memiliki kaki untuk berjalan. Perlu kita ketahui, apa mereka menyesali dan selalu mengeluh dengan hal yang mereka hadapi sekarang? tentu tidak. Dengan keterbatasan dan kekurangan mereka justru mereka mensyukuri dan berusaha menjadi manusia yang berguna untuk semuanya, lantas bagaimana dengan kita yang di berikan kelebihan di atas mereka. Sudahkah kita bersyukur?
Baca Juga : Nilai Nikmat Dunia yang Selama Ini Kita Rasakan
Manusia tidak bisa merubah apa yang telah Allah berikan kepada kita. Akan tetapi bisa berubah mindset atau pikirannya pesimis, agar mendapatkan impiannya dengan segala keterbatasannya, layaknya seekor burung tidak bisa merubah arah angin, tapi dia bisa merubah arah sayap hingga ia bisa terbang untuk mencapai tujuannya.
Allah Mencipatakan manusia dengan segala kekurangan dan kelebihannya, untuk menguji siapa yang paling baik amalnya. Jika dengan adanya kekurangan, kita lalai dengan kelebihan kita, maka itu akan menjadikan kita kufur nikmat dan begitu juga sebaliknya dengan kelebihan kita, malah menjadikan kita sombong dan angkuh hingga kita lupa bersyukur. Oleh karena itu dengan adanya kelebihan dan kekurangan harusnya kita semakin dengan Allah Subhanahu wa ta'ala. Mulailah merubah pola pikir kita agar kita selalu bersyukur atas semua nikmat yang Allah berikan kepada kita semua.
Kunci berubah itu terletak pada niat dalam hati kita sebagaimana Allah berfirman dalam Al Qur'an:
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ
يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ
اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا
بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ
لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Artinya: "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (Q.S Ar Ra'd : 11)
Jadi jangan menunggu hidayah Allah menyapa kita. Usia tua dan alasan yang lain untuk berubah karena hidayah jika tidak di cari maka tidak akan datang. Mari kita bersama-sama berubah untuk menjadi hamba yang lebih baik, menjadi hamba yang lebih bersyukur akan nikmat-nikmat yang Allah berikan. Karena harapan itu masih ada.
Baca Juga : Fungsi Nikmat Dunia