Iman itu ucapan dan perbuatan dan pengakuan bahwa tidak ada sesembahan yang haq melainkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Nabi Muhammad Shallahu 'alahi wa sallam adalah utusan Allah. Ucapan itu dibenarkan dengan yakin dalam hati dan mengerjakan dengan segala anggota apa yang diyakinkan, yakni mengerjakan segala yang diperintahkan Allah SWT yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman dan tuntunan bagi dirinya sendiri dan umatnya. Juga Meninggalkan segala laranga-larangan Nya.
Rasulullah SAW bersabda:
الإٍيْمَانُ قَوْلٌ وَعَمَلٌ يَزِيْدُ وَيَنْقُصُ
Artinya: "Iman itu adalah perkataan dan perbuatan, (dapat) bertambah dan berkurang, naik dan turun." (HR. Bukhari)
Dari hadist tersebut jelas bahwa Iman dapat bertambah dan berkurang, bertambahnya iman dengan jalan meningkatkan ibadah dan meninggalkan larangan-larangan Allah, dan juta dapat berkurang karena melanggar larang-laranganNya.
Iman juga bertambah karena memperbanyak kebaktian, memperbanyak istighfar. Memperbanyak kebaikan itu menghilangkan kejahatan dan sebaliknya banyak melakukan kejahatan itu mengurangi iman. Sabda Rasulullah SAW:
الإيمان نصفان فنصف في الصبر ونصف في الشكر
Artinya: "Iman itu terbagi dua bagian, sebagian di dalam sifat sabar dan sebagian lagi di dalam sifat syukur" (HR. Baihaqi)
Iman itu bercabang-cabang sampai tujuh pulu cabang, maka kalau masing-masing cabang itu tidak dipupuk atau tidak dipelihara atau juga tidak diamalkan maka akan semakin berkurang iman seorang itu. Sebagaimana sabda Nabi SAW yang artinya: "Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda: Iman itu bercabang-cabang menjadi tujuh puluh cabang. Adapun yang paling utama adalah ucapan laa Ilaha Illallah (Tidak ada sesembahan yang haq melainkan Allah), dan cabang yang paling rendah menyingkirkan sesuatu yang mengganggu di jalan, dan sifat malu itu cabang dari iman". (HR. Muslim, Abu Daud, Nasa'i, Ibnu Majah)
Kita tahu bahwa iman itu bisa bertambah dan berkurang, maka hendaknya kita usahakan iman itu kita pelihara jangan berkurang terus, tetapi harus selalu kita tambah. Untuk itu hendaknya kita perbaharui terus iman kita dengan berzikir kepada Allah SWT. Karena dengan berdzikir kita bisa mengurangi dosa kita, karena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Entah dosa kita besar atau kecil jika kita sebagai manusia ingin sungguh-sungguh bertaubat maka Allah akan mengampuninya. Tapi, taubat dan dzikir manakah yang Allah terima? maka dari itu perbanyaklah istighfar dan selalu bertaubat kepada Allah agar diampuni dosa kita semua dan terjauh dari siksa api neraka. Amin.
"Memperbanyak dzikir dan Istighfar dapat mengurangkan dosa-dosa kita selama dunia, seperti hal nya kita mengucap Laa Ilaa ha Illallah dan Astaghfirullah."